Rechercher dans ce blog

Friday, March 20, 2020

Jalan Panjang 3 Penyintas Covid-19 Bangkit dari Keterpurukan karena Di-bully Netizen - Kompas.com - KOMPAS.com


DEPOK, KOMPAS.com - Sita Tyasutami, penyintas kasus 01 Covid-19 di Indonesia sudah dapat menghirup udara segar di rumahnya, usai dua pekan diisolasi di RSPI Sulianti Saroso.

Semasa diisolasi, ia bersama ibunya, Maria Darmaningsih dan kakaknya, Ratri Anindyajati mengalami hari-hari yang tak sepenuhnya mudah.

Pada hari-hari awal didiagnosis Covid-19, mereka, terutama Sita, kesulitan membendung emosi.

Baca juga: Pesan Ratri Anindyajati untuk Pasien Positif Covid-19: Jangan Panik, Pasti Bisa Sembuh

Kondisi psikisnya jatuh lantaran ia justru tahu bahwa dirinya dan ibunya, Maria Darmaningsih (kasus 02) menderita Covid-19 dari media massa, bukan dari pihak rumah sakit.

Selanjutnya, ratusan peluru bagai bersarang di kepala Sita setelah didor bertubi-tubi oleh informasi yang tak ia kehendaki.

Identitas ia dan ibunya berserak di dunia maya oleh orang-orang tak bertanggung jawab. Sita merasa jadi bahan gunjingan dan bahan konsumsi publik, di tengah segala rasa kaget yang mengepungnya waktu itu.

"Pas diisolasi, kami berdua (ia dan ibunya, Maria Darmaningsih) nangis-nangis, karena tahunya dari TV dulu. Semua data bocor ke WhatsApp group. Media sosial saya diserbu dan foto saya tersebar," jelas Sita kepada wartawan, Kamis (19/3/2020).

Sita yang merupakan penari profesional itu mengaku bahwa mentalnya jatuh begitu melihat foto-fotonya di Instagram jadi konsumsi publik.

"Foto saya banyak pakai baju tradisional, menari di Kepulauan Karibia, di Perancis, dan jadi asisten koreografer Asian Games. Tapi, foto yang diambil (netizen itu yang saya pakai baju brazilian samba," tutur Sita.

"Saya merasa badan saya dikirim ke seluruh Indonesia rasanya. Kita hidup di dunia patriarki di mana saat seperti itu, tubuh perempuan jadi milik bersama untuk dihujat," ungkap dia.

Mental Sita kian terpuruk ketika Covid-19 yang mereka bertiga derita justru jadi sasaran perundungan warganet.

Privasi media sosial

Hal yang membuat muak adalah, warganet menghakimi mereka dengan fitnah menghina soal profesi yang mereka geluti.

Predikat "penari", di benak warganet, mengalami peyorasi makna membuat mereka bertiga dicap buruk oleh warganet berpikiran sempit.

"Tapi yang bikin sakit hati lagi bukan hanya fitnah soal pekerjaan saya dan mereka menghujat ibu saya," ujar dia.

Baca juga: Sembuh dari Covid-19, Pasien 01 Terus Menangis Selama Diisolasi karena Identitasnya Terbongkar

"Waktu itu saya merasa sudah menularkan Covid-19 ke ibu saya, waktu itu saya nangis-nangis," lanjut Sita dengan suara tercekat menahan tangis.

Let's block ads! (Why?)



"dari" - Google Berita
March 21, 2020 at 06:10AM
https://ift.tt/2U7meDD

Jalan Panjang 3 Penyintas Covid-19 Bangkit dari Keterpurukan karena Di-bully Netizen - Kompas.com - KOMPAS.com
"dari" - Google Berita
https://ift.tt/2rCl872
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

No comments:

Post a Comment

Search

Featured Post

5 key takeaways from Xi's trip to Saudi Arabia - CNN

Editor’s Note: A version of this story appears in CNN’s Meanwhile in today’s Middle East newsletter, a three-times-a-week look inside the r...

Postingan Populer